Monday, December 21, 2015

Kejar Akhiratmu, Baru Kejar Dunia

Bagaimana orang-orang sekarang ini lebih memilih untuk mengejar dunia daripada akhirat, seperti firman Allah SWT dalam QS Asy Syura : 20 yang memiliki arti
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.

Dari penjelasan ayat di atas telah dijelaskan bahwa keuntungan mengejar akhirat daripada dunia lebih utama dari mengejar dunia terlebih dahulu. Mengejar akhirat akan mendapatkan keuntungan penuh bahkan ditambah bagi yang melaksanakan namun beda dengan dunia yang kita kejar dahulu keuntungan yang didapatkan tidak penuh, hanya sebagian itu pun tidak mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Kejar akhirat dapat dunia dan akhirat pula, dijelaskan pula oleh Drs. Bakrim Ma'as dalam Risalah Jum'at, sebagai berikut :

  1. Hidup itu Pilihan, kemudian bagaimana kita memilih (choice) pilihan itu?
  2. Ingatlah sabda dari Rasulullah saw. yang pernah menerangkan bahwa akhirat jauh lebih penting dari pada dunia. Beliau bersabda, "Perbandingan dunia dengan akhirat, seperti seseorang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam laut, lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya." (HR. Muslim)
    Laut yang secara logika kita sangatnya luas dan dalam dijadikan analagi sebuah akhirat yang luas dan dalamnya seerta lamanya kita hidup di akhirat. Sedangkan dunia hanya sebagian bahkan cuma sebatas jari saja yang kita bisa lihat perbandingannya betapa beda jauh antara akhirat dan dunia yang kita kejar.
    Ada pula sabda Nabi saw. "Barang siapa yang kehidupan akhirat menjadi tujuan utamanya, niscaya Allah akan meletakkan rasa cukup di dalam hatinya dan menghimpun semua urusan untuknya serta datanglah dunia kepadanya dengan hina. Tapi barangsiapa yang kehidupan dunia menjadi tujuan utamanya, niscaya Allah meletakkan kefakiran dihadapan kedua matanya dan mencerai beraikan urusannya dan dunia tidak bakal datang kepadanya, kecuali sekedar yang telah ditetapkan untuknya." ( HR. Tirmidzi)
  3. Luruskan Niat Hanya mencari Ridho Allah SWT
  4. Kunci utama agar hidup kita lebih pada akhriat daripada dunia yakni dengan meluruskan niat kita untuk mencari ridho Allah SWT. Firman Allah dalam QS Al An'am : 162 - 163yang memiliki arti :
    Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).
    Dari sinilah kita mulai meluruskan niat kita dan niat menjadi hal penting karena sesungguhnya niat itu merupakan bentuk awal dari perbuat kita dan setiap perbuatan yang kita kerjakan sesuai dengan apa yang kita niatkan. Seperti sabda Nabi saw. "Sesungguhnya amal tergantung dari niatnya" dan "Niat seorang mukmin lebih baik dari pada amalnya".
    Berhati-hatilah dalam berniat untuk dunia yang kita kejar karena kita dapat tersesat di dalamnya dan dampaknya kita peroleh dunia kita namun akhirat akan jauh meninggalkan kita. Adapun sabda Rasulullah saw,
    Barang siapa mencintai dunia, niscaya membawa kepada binasa di akhirat, dan barang siapa mencintai akhirat niscaya beroleh keuntungan di dunia. Maka utamakanlah apa yang kekal, atas apa yang fana (lenyap binasa). (HR. Ahmad, Al Bazzar dan Ath Thabrani)
  5. Apapun yang akan dilakukan, pertimbangkan akhiratnya juga
  6. Kemudian pertimbangkan apa-apa yang kita lakukan di dunia sehingga kita tidak lupa akan keutamaan akhirat. Dalam berbicara dengan sesama, perdagangan yang dilakukan, melakukan putusan untuk sebuah kepentingan bersama, menuntu ilmu, aktivitas sehari-hari, pekerjaan yang kita lakukan semuanya harus dipertimbangkan bagaimana dampak di akhirat nanti.
    Ancaman pun diberikan kepada kita yang lalai akan hal tersebut, yang lebih mengutamakan dunia daripada akhirat. Seperti dalam firman Allah SWT pada QS An Naziat : 37 - 39,
    Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya).

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih