Tuesday, April 12, 2016

YAKIN PADA KUASA ALLAH SWT



Yakin merupakan kekuatan yang dipegang teguh pada diri kita kepada sesuatu baik berwujud maupun tidak berwujud. Dalam bahasa Inggris sering disebut believe atau percaya dimana kepercayaan itu muncul bersamaan dengan segala sesuatu yang kita butuhkan dan inginkan. Allah berfirman dalam QS Al A’raf [8]:172 yang berbunyi
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukanah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab:” betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi sakti”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan).”
Dari kata alastu birabbikum (Bukankah Aku ini Tuhanmu) kata Allah. Anak-anak Nabi Adam pun bersaksi dengan keyakinan mereka bahwa Allah itu Tuhan mereka dalam lafadz qaalu balaa syahidnaa. Keyakinan anak-anak Nabi Adam bahwa sungguh Allah itu Maha Esa dan tidak ada sesembahan patut disembah melainkan Hanya kepada Nya (Allah Maha Kuasa).
Dalam penelitian barat, pada Tim Universitas California mengklaim bahwa menemukan God Spot, yakni noktah otak yang merespons ajaran moral keagamaan. Dan penemuan ini akhirnya terungkap dari beberapa eksperimen yang dilakukan oleh Prof. Vilayanur Rama Chandran, ahli ilmu sarat berdarah India. (Dikutip lead dalam majalah mingguan Gatra edisi 15 November 1997 di Risalah Jum’at, Edisi 18, 12 Februari 2016 M atau 1437 H) bersama timnya dari Universitas California, Amerika Serikat.
Ditemukan pada penderita penyakit ayan atau epelipsi yang terdapat God Spot yang timbul akibat halusinasi si penderita. Dalam kejadian tersebut Tim Prof Vilayanur Rama Chandran menggali informasi dari penderita dimana terjadi episode mistik yang kuat sehingga timbul obsesi penderita ayan dalam spiritual atau bayang-bayang diluar logika manusia.
Hal ini yang membuktikan bahwa penemuan Prof. Vilayanur sejalan atau sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Ar Rum [30] :30 yang memiliki arti Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Potensi-potensi yang timbul dari penderita tersebut menandakan bahwa adanya God Spot. Manusia sebagai hamba Allah atau ciptaan Allah memiliki kemampuan dalam dirinya untuk mengenali Allah atau pencipta Nya. Namun dengan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki maka manusia masih mencari-cari kebenaran yang ada di dalam dirinya secara nyata bahwa ada yang menciptakan dirinya. Dalam Hadits Rasulullah saw pun bersabda, Setiap manusia diciptakan dalam keadaan membawa fitrah kesucian (Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa), tetapi kedua orang tua (lingkungan)-nya Tahudi, Nasrani, atau Majusi. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari
Pencarian itu yang menghalangi manusia menerima ketentuan-ketentuan dari apa yang telah diperintahkanNya. Keyakinan yang masih dalam kebimbangan menjadikan seseorang lupa akan adanya Allah SWT sebagai pencipta mereka.
Allah memberikan petunjuk bagi hambanya yang menginginkannya, dapat melalui pengetahuan manusia, kejadian-kejadian di luar logika manusia, sebuah hidayah langsung, melalui kelaparan, kemiskinan, melimpahnya harta, kepuasaan diri, keinginan yang tidak berujung, keturunan, dan sebagainya. Allah Maha Kuasa atas segala yang ada, keyakinan itu yang perlu ditanamkan kepada diri kita sebagai makhluk yang lemah dengan ditunjukan pada kebutuhan kita yang masih mengandalkan orang lain. Kita tidak dapat berdiri sendiri, tidak bisa kaya sendiri, cerdas secara keilmuan sendiri, menjadi seorang penemu sendiri, namun Allah, Allah SWT berbeda dengan kita dengan segala sifat yang dimiliki Nya.
Keyakinan bahwa semua ini Kuasa AllahSWT, kebenaran yang ada dan problematika yang terjadi di muka bumi. Dan setiap penciptaan ada tujuan atau fungsinya, sebagaimana kita menulis memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain lewat tulisan kita, memberikan penghasilan pada diri kita, menambah wawasan keilmuan, dan sebagainya. Seorang pedagang, ketika membuka dagangannya memiliki tujuan agar dagangannya terjual habis, mendapatkan hasil atau keuntungan, dengan hasil tersebut dapat memenuhi kebutuhan, dengan hasil tersebut dapat mengembangkan dagangannya. Sama halnya dengan kita makhluk Allah SWT, namun Allah SWT punya tujuan yang istimewa dan khusus dari tujuan-tujuan kita sendiri. Tidak sekedar hasil, berkembang, menambah wawasan, dan lain sebagainya dimana semuanya itu telah Allah miliki. Yakni menjadikan manusia khalifah di muka bumi dan dengan itu agar manusia itu beribadah (menyembah) serta yakin akan keberadaan Penciptanya.

Ditulis oleh Arif Budiono
Selasa, 8 Maret 2016 Yogyakarta

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih