Saturday, August 20, 2016

Sumber Rezeki Baca Surah Al Waqi'ah - True Story






Bisa dibilang, tahun 2003 adalah tahun bintang yang  bersinar sangat terang bagiku, karena pada sepanjang tahun itu Allah selalu menghujaniku dengan rezeki yang tak pernah aku sangka sebelumnya, Pada tahun 2003 itu rezeki bisa aku dapatkan tanpa harus menyeberangi lautan kesusahan. Rezeki itu datang tanpa aku harus menjemputnya. Sungguh, tahun itu adalah tahun yang cemerlang di masa-masa remajaku.

Setelah aku amati, apa rahasia kelancaran rezekiku, ternyata terletak pada surah Al-Waqi’ah, yang selalu aku baca di antara waktu maghrib dan isya’. Terbukti setelah aku pernah lalai membaca surah Al-Waqi’ah di tahun 2004, rezekiku pun ikut seret meskipun tetap mengalir. Namun, tak selancar pada tahun sebelumnya saat aku rajin membacanya.
Kejadian berawal ketika ekonomi kami sekeluarga sangat rapuh. Kamu sebelumnya memang tergolong dari keluarga pas-pasan. Saat itu utang Ibu sangat besar hingga mencapai jutaan rupiah, yang di luar kekuatan kami untuk membayarnya. Saat itu juga usiaku tengah menginjak remaja, yang juga sangat membutuhkan dana untuk mejeng dengan mode-mode busana terbaru. Saat itulah aku sadarkan untuk tidak ikutan hura-hura dengan remaja lainnya, tapi lebih suka membantu Ibu mengatasi masalah ekonominya. Karena tinggal aku yang tinggal bersama Ibu, sementara saudara-saudaraku telah menikah dan kawin mengikuti suami masing-masing.
Kebiasaanku saat kecil adalah membaca surah-surah Al Qur’an, seperti surah Yassin, Al Waqi’ah, Al Mulk, Sajadah, dan sebagainya. Pada saat kesulitan menimpa keluargaku, aku tiba-tiba terpanggil untuk membaca surah Al-Waqi’ah.
Aku tidak ingin berpangku tangan begitu saja dengan berdoa terus untu bisa mengatasi kesulitan. Aku kemudian mencoba bekerja. Tapi, Ibu selalu melarang. Beliau selalu berkata,” Kamu tidak usah mikir masalah pekerjaan”. Namun, bagaimana pun aku tak bisa hidup tenang dengan persoalan Ibu. Hingga pada suatu hari di akhir Januari 2003 datang seorang teman yang menyuruh aku mempromosikan salah satu produk kecantikan dengan sistem Multi Level Marekting (MLM). Aku semula hanya tertarik untuk sekadar membantu. Untungnya memang tidak seberapa.
Kemudian, aku minta izin kepada Ibu untuk mencari sendiri pertokoan yang bisa menjadi outlet produk yang kami jual. Beliau memberi izin. Sejak saat itu, tepatnya tanggal 3 Februai 2003, dengan modal pinjaman Ibu sebesar Rp 150.000,- aku memulai usahaku. Alhamdulillah, tak disangka pesanan membanjir. Aku bisa meraih untung hingga tiga kali lipat. Aku sangat bersyukur. Begitu juga Ibu, yang sangat bahagia dengan keberhasilanku. Pada bulan berikutnya aku membuat kerja sampingan dengan menjual perhiasaan putihan seperti cincin monel, kalung monel, dan lain-lain. Alhamdulillah, ini pun mendapat respons yang sangat memuaskan.
Aku pun tak berhenti di situ saja. Sebab, agaknya, jalan bisnis yang dibukakan Allah mulai terbuka untukku. Aku mencoba menjual pakaian muslimah serta pakaian anak-anak. Semua berjalan dan mendapat sambutan konsumen. Belum dua minggu dari usahaku yang mulai meletihkan ini, sudah mulai ada yang melamar menjadi karyawan. Hari berganti hari, bulan berganti bulan aku lalui dengan bergelimang rezeki.
Dalam masa 2003 itulah persoalan ekonomi keluargaku kembali normal. Utang-utang Ibu bisa dilunasi.
Pada dasarnya aku memang tak pernah mengetahui penyebab rezekiku itu. Keberhasilan itu memang kemudian berimbas pada kemalasanku membaca surah Al-Waqi’ah lagi. Pada tahun 2004 aku mulai lalai membacanya. Tiba-tiba rezekiku berjalan seret dan melambat, meski masih jalan juga dan mencukup untuk kehidupan sehari-hari.
Dari kejadian itu aku mulai mencari penyebabnya. Ternyata penyebab kelancaran rezeki selama ini adalah kebiasaanku membaca surah Al Waqi’ah yang kadangkala aku baca hingga tiga kali dalam semalam. Dalam sebuah buku aku baca kemudian bahwa Rasulullah bersabda,”Barang siapa membaca surah Al Waqi’ah setiap malam, tia tidak akan miskin selamanya”. Rasulullah juga bersabda,” Surah Al Waqi’ah adalah surah kekayaan. Bacalah selalu dan ajarkan anak-anak kalian untuk membacanya”. Dalam hadits yang lain disebutkan,”Ajari wanita-wanita kalian baca surah Al-Waqi’ah, karena surah itu adalah surah kekayaan”.
Hari berikutnya aku pun mulai lagi untuk membacanya, seperti halnya yang sudah-sudah. Kali ini pun aku membacanya, seperti halnya yang sudah-sudah. Kali ini pun aku membacanya bukan bertujuan untuk tujuan mencari rezeki. Semuanya aku serahkan kepada Allah. Berapa pun Allah memberikan rezeki kepadaku, itulah yang harus aku terima dengan senang hati.
Alhamdulillah, dengan membaca Al Waqi’ah itu semuanya kembali menjadi lancer. Dan rezeki yang kami terima itu ternyata berkah juga.
Inilah kisah nyataku. Semoga pembaca yang lain bisa mengikuti jejakku dan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan berkah secara ekonomi.

Sumber :
Mutma’innatul Mardiyah, Al Kisah Majalah Kisah & Hikmah No. 16, 2-15 Agustus 2004

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih